- Posted by : Adi Mulyadi
- on : Friday, June 18, 2021
by : Bouya Syams
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد صلاة تبلغنا بها حج بيتك الحرام وزيارة قبر نبيك محمد عليه افضل الصلاة والسلام
فى لطف وعافية وسلامة وبلوغ المرام وعلى اله وصحبه وبارك وسلم
Alhamdulillah kita sudah masuk ke bulan mulia, bulan yg didalamnya ada 1001 cerita sebagai pendidikan bagi kita,
Salahsatunya adalah ibadah Haji, Ada beberapa hal yang berkaitan dengan Ibadah Haji :
1. Kota Mekkah
Adalah tempat dimana pelaksaan haji diwajibkan, dalam Al-Qur'an disebut dengan nama Ummul Quro yg berarti ibunya Kota, itu menunjukan bahwa Mekkah adalah kota pertama dan tua, bagaimana tidak, Dia adalah Ibu bagi semua tempat, hal itu diperkuat dengan hasil penelitian bahwa di Mekkah terdapat gunung Tua yaitu gunung Abi Gubaisy (bapaknya Gunung) hal ini pernah dilakukan penelitian ilmiah pada 29 Agustus 1994 oleh IPTN yang membuktikan bahwa batu dari Mekkah memang lebih tua umurnya dibanding batu ditempat lain, di samping itu di Mekkah juga ada Rumah Tua yaitu Ka'bah yang di sebut "Baitul Atiq" yg berarti Rumah Tua, dan dilain tempat di ibu kota terdapat sebuah tempat yang populer dan sangat terkenal yaitu bernama Jeddah yaitu Jiddah yang berarti Nenek karena memang di situ terdapat Makam nya Siti Hawa, Jadi sangat wajar jika Allah mewajibkan kita untuk "berkunjung" ke Tempat asal dan leluhur kita, yaitu dengan cara melaksanakan Ibadah Haji
2. Ka'bah
Adalah Baitul Atiq atau Rumah tua setua umur Dunia ini,
Ka'bah ini memiliki ukuran Tinggi dinding : 15 mtr tinggi dasar (pondasi) 2 mtr dan lebar 11.58 cm
Menurut sejarah bahwa Ka'bah yang saat ini kita saksikan adalah hasil renovasi ke 11 pada tahun 1039 H. Oleh Sulthan Murod dari Turki, yang sebelumnya telah mengalami beberapa kali renovasi yaitu :
1 | Malaikat Jibril | 7 | Mudhor |
2 | Nabi Adam | 8 | Quraish |
3 | Nabi Syits | 9 | Zubair |
4 | Nabi Ibrohim | 10 | Hajjaj |
5 | Bani Amaliqoh | 11 | Sulthan Murod |
6 | Jurhum | | |
Renovasi yang terjadi sampai poin ke : 9 (yaitu oleh Zubair) masih pada pondasi awal yaitu sesuai dengan pondasi dan ukuran pada Masa Nabi Ibrohim, namun pada masa Renovasi ke 10 (Raja Hajjaj) Renovasi telah mengalami sedikit perubahan dari ukuran awal, yaitu dengan ukuran sampai sekarang.
Alasan mengapa Ka'bah di renovasi
1. Alasan Rusak karena pernah terjadi kebakaran akibat dari api dari Jamroh alias api pembakaran Dupa/menyan yang dilakukan oleh para peziarah
2. Kerusakan yang diakibatkan banjir yang melanda yang merusak dinding Ka'bah
3. Kerusakan akibat perbuatan sekelompok pencuri yang mengambil emas yang ada pada Ka'bah
3. Pesan Sosial Manasik
ولله على الناس حج البيت من استطاع اليه سبيلا
Manasikhaji adalah sebuah ibadah dalam bentuk "napak tilas" dan yg diharapkan tentunya bukan hanya sekadar bernostalgia apalagi ber "wisata ria", namun lebih ke arah Duplikasi pada pribadi Nabi Ibrohim atau bisa di sebut sebagai "Pribadi Ibrohimiah" yang terkenal dengan ketauladanan dan kepiawaian dalam betauhid dan dikenal sebagai bapak Monoteisme, dan untuk menjadikan manasik sebagai media pendidikan tentu memerlukan penggalian dan pengkajian tentang pesan dari manasik tersebut, minimal ada beberapa pesan dan hikmah yang dapat diambil, diantaranya :
1.Aktifitas Ihrom
Sebagai bentuk pelepasan segala pakaian ke-AKU-an yg melekat dalam jiwa Manusia dan menggantinya dengan pakaian kesetaraan dan persamaan, yaitu dengan ber ihrom maka tidak ada lagi kesan dan isitilah si tuan, si bos si ... atau atasan alias perbedaan status sosial, Semua dituntut harus tampil sama dan setara dihadapan Allah, di sisi lain Ihromberkonsekuensi hukum, yaitu larangan membunuh, merusak alam, berwangi wangi dan bercumbu (meskipun istri sendiri) hal itu memberikan makna bahwa manusia tampil di bumi sebagai pemelihara dan bukan sebagai perusak apalagi pembunuh, dan juga manusia bukan hanya sekedar makhluk materi yg hanya mengejar kesenangan dan memuaskan diri, melainkan seorang makhluk yg memiliki Ruhani yang tidak boleh di abaikan,
2. Thowaf
Sebagai simbolisasi bahwa manusia semuanya hidup dan berputar berpatron pada satu titik yang sama yaitu ketuhanan, dan semua berputar kekiri (sesuai dengan berputarnya bola dunia) pertanda bahwa agama /ketuhanan selalu selaras dan akomodatif dengan kehidupan manusia (something by Nature) jika saja misalkan Towaf berputar searah Jarum jam atau ke arah kanan (lawan arah) mungkin saja akan terjadi pusing karena melawan putaran alam semesta alias melawan fitrah dan kodrat sunnatulloh,
3. Hijir Ismail
Di samping Ka'bah terdapat situs bersejarah yaitu Hijir (Ranjang) Ismail, yaitu dimana seorang Ismail kecil pernah di tidurkan oleh sang ibunya bernama Siti Hajar yang dia adalah seorang Budak Hitam, hal tersebut memberikan sinyalemen bahwa status manusia tidak di ukur dengan status sosial, prestise, karier atau kekayaan semata, namun lebih pada nilai ketaqwaan dan kedekatannya kepada sang Maha "Dekat" seperti halnya ibu Ismail yaitu Siti hajar.
4. Sa'i
Setelah towafyg berarti kebersamaan maka dilanjutkan dengan Sa'i, secara harfi sa'i berarti aktifitas/kerja, itu berarti bahwa kerja selain dilakukan bersama sama dan dengan niat karena Allah juga harus di mulai dari Sofadan hal itu akan mengantarkan ke titik akhir yang sempurna yaitu Marwah, hal itu memberikan makna bahwa segala aktifitas yang kita lakukan harus di mulai dari Shofa yang berarti bersih hati, maka pasti akan berakhir di Marwah yaitu (Maru'ah/Marwah) yg berarti jatidiri dan ideal manusia, hal ini Berarti : selama kita menjalani hidup dengan bersama sama dan tidak terlepas dari Allah serta di mulai dengan bersih hati maka dipastikan akan mencapai satu titik sempurna, yaitu Marwah (ideal dan memiliki diri yg berharga). Setelah ber sa'i maka haji dilanjutkan dengan Wukuf di Arfah dan wukuf adalah puncaknya Ibadah Haji, sesuai dengan Dawuh Kangjeng Nabi الحج عرفة "Hajji adalah 'Arfah"
Hikmahnya :
Bahwa manusia setelah betauhid, dan melepaskan ke "Aku" annya dan mampu bekerja dengan Sofa dan telah menjadi manusia ideal (ber Marwah) maka saatnya melakukan self introspection alias bermuhasabah untuk lebih mengenali diri dan Pencipta diri, yang dilakukan di sebuah tempat sakral bernama Arfah, secara harfiyah berarti mengenal, karena ditempat inilah manusia di tuntut untuk mengenal diri yang lemah untuk mengenal dzat yang Maha Kuat, karena barang siapa yg mengenali kelemahan dirinya maka pasti akan mengenali kekuasaan Tuhannya, Untuk melakukan ini tentu bukan hal mudah, tentu tidak bisa dilakukan hanya dengan tangan kosong, harus disertai kekuatan Maha Kuat, oleh karena itu ditempat ini kita dianjurkan memperbanyak doa dan amalan
4. Mabit di Muzdalifah
Setelah manusia menyadari diri, Tuhan dan bahkan Musuhnya, maka dilanjutkan dengan Aktifitas Simbolisasi Permusuhan pada Musuh yang hakiki yaitu Syeton, Maka untuk melaksanakan itu berangkatlah Jemaah Haji ke Muzdalifah untuk mengumpulkan senjata (batu) dan hal itu dilakukan dilakukan pada waktu Malam hari (Mabit), mengapa Malam? karena supaya persiapan kita tidak diketahui musuh musuh kita,
5. Mabit di Mina
Di Mina inilah manusia melampiaskan simbolisai permusuhan nya kepada syetan, dimina ini kita berkesempatan menginap minimal dua hari untuk menyelesaikan runtutan manasik, secara bahasa Mina berarti cita cita, karena ditempat inilah kita harus memiliki visi misi masa depan, kita harus menjadi manusia visioner yang memiliki dan mempersiapkan hari esok, Konon ketika nabi Adam sampai di Mina, datanglah Jibril dan berkata : Ya Adam, tamannaita !!!! Bercita citalah kamu!! Maka Adam menjawab tamnnaitu an adkhulal jannah (aku bercita cita ingin masuk kembali ke syurga). Maka sejak saat itu tempat ini dinamai Mina (yang berarti cita cita). Setelah manusia menyelesaikan amalan di mina dan di anggap sudah visioner maka lakukanlah penyembelihan sebagai ungkapan rasa syukur dan melepas atas segala kepemilikan diri terhadap segala pemberian Allah, dan sebagai simbolisasi pembunuhan ke AKU an dan segala sifat kehewanan dalam diri, dan ganti dengan sifat kemanusiaan
5. Tahallul
Adalah Sebuah aktifitas manasik yang berupa pemotongan rambut yang dilakukan diakhir runtutan aktifitas Hajji, Seperti Halnya Niat Ihrom adalah pintu masuk Haji maka tahallul adalah sebagai gerbang akhir keluar pertanda manasik telah selesai, maka Tahallul ini Ibarat tanda tangan atau cap jempol sebagai pertanda keseriusan dan kepastian, Tahallul merupakan sebuah kesaksian atas kesiapan untuk mengaplikasikan Amaliah haji dalam diri ke kehidupan Masyarakat dan kehidupan masa depan, Mengapa harus rambut? Karena rambut adalah anggota tubuh yg tidak mudah busuk dan berada pada tempat yg dianggap mulia pada tubuh manusia alias kepala, sehingga disebut sebagai "mahkota".
6. Towaf wada'Thowap Wada’ atau perpisahan adalah sebuah aktifitas perpisahan yang merupakan sebuah ungkapan kerinduan dan harapan, dimana kita akan berpisah dan kembali ke kampung halaman, maka berharap lah kepada Allah agar tidak menjadikan hajinya sebagai haji terakhir dan masih bisa kembali ke Tanah suci untuk berhajji ke2 ke 3 dan seterusnya, dan juga berharaplah kiranya Allah memudahkan serta memberikan keselamatan agar bisa kembali ke Indonesia dan berkumpul kembali dengan keluarga,
dan pada akhirnya Berdo'alah dengan do'a seperti ini ;
اللهم لا تجعل هذا اخر العهد بحرمك ويسر لى العود وردنى سالما غانما
Ya Allah Jangan Jadikan hal ini sebagai Haji terakhir bagiku, dan mudahkanlah aku untuk kembali berhajji, dan izinkanlah aku kembali ke kampung halamanku dalam keadaan selamat dan beruntung.
amin
#masattafsiri
#eltafsiri
#terbaik